Selasa, 26 Januari 2010

Awas jika anak-anak Anda sering ngegame atau nonton TV




Orangtua kadang khawatir dengan anak mereka ketika bermain dengan teman sebayanya di luar rumah. Ada yang bilang "nanti anak saya sakit, nanti anak saya terpengaruh dengan teman yang nakal". Lalu jalan keluar orangtua yang terlalu proteksi terhadap anaknya dengan mengharuskan anak mereka bermain di rumah. Orangtuapun menyediakan hiburan bagi anak mereka dengan memberikan fasilitas PS atau acara-acara televisi yang membuat mereka betah di rumah. Dengan begitu Anak-anak seringkali menghabiskan waktu berjam-jam untuk ngegame atau nonton TV. Menurut para ahli, perilaku tersebut bisa menyebabkan penyakit rakhitis.


Dulu umumnya penyakit ini disebabkan oleh faktor kemiskinan dan kekurangan gizi di negara berkembang (alias negara miskin). Anak-anak yang mengalami rakhitis, kakinya tidak akan tumbuh dengan baik tapi justru mengembang seperti bentuk busur. Waduh..........!!!

Nah, saat ini anak-anak yang keranjingan duduk ngegame di depan komputer atau televisi juga rentan terkena penyakit ini. Karena duduk dalam waktu lama membuat pergerakan kaki terbatas, padahal di usia ini anak-anak harus banyak melakukan aktivitas fisik karena tulang-tulangnya sedang berkembang.

Penyakit rakhitis disebabkan oleh kekurangan vitamin D kronis yang dipicu oleh jarangnya terpapar sinar matahari pagi dan pola makan yang buruk. Anak-anak yang keranjingan ngegame dan nonton TV, jarang terkena sinar matahari. Padahal vitamin D diproduksi alami oleh kulit saat terkena sinar matahari meskipun juga dapat ditemukan dalam minyak ikan, hati dan kuning telur.

"Saat ini anak-anak cenderung lebih banyak menghabiskan waktu di dalam rumah dan bermain dengan komputer serta melupakan menikmati udara segar di luar. Ini berarti kadar vitamin D yang diterima anak-anak ini lebih buruk dari tahun-tahun sebelumya," ujar Prof Simon Pearce dan Dr Cheetham dari Newcastle University seperti dikutip dari Timesonline, Selasa (26/1/2010).

Profesor Simon Pearce dan Dr Cheetham melaporkan dalam British Medical Journal bahwa susu dan produk makanan lain juga harus dipenuhi untuk melengkapi pemenuhan kebutuhan vitamin D agar tidak terjadi masalah.

Dr Cheatham, dosen pediatrik dan endokrinologi menuturkan selain kurang terkena sinar matahari, anak-anak juga sudah jarang mengkonsumsi vitamin minyak ikan cod. Kekurangan vitamin D juga telah dikaitkan dengan penyakit jantung, diabetes tipe 2, kanker dan melemahnya tulang pada orang dewasa.

Nah lo, kalau sudah terlanjur seperti itu kita sebagai orangtua sendiri yang bingung. Sebelum kekhawatiran itu terjadi. Ambil tindakan yang pasti denga cara;Biarkan anak-anak bermain dengan teman-teman sebayanya di luar rumah. Ini juga sekaligus si anak dapat berlatih berkomunikasi dengan orang lain.

4 komentar:

Anonim mengatakan...

DiMana Tu..?
KayaNya di iNdoNesia masi seRing keLuar jg kug,,,
RiseT nya KuRang greget Niiih...
=D

unyiL mengatakan...

emg sih kurang vitamin D menyebabkan rakhitis, pi selama ventilasi rumh baik, cahaya bisa masuk dgn baik, asupan gizi mencukupi....tidak berpotensi besar untuk terserang rakhitis, so...dunt worry,

tetap saja sih ngegame tanpa mengenal waktu it gak baik, selain mengurangi waktu belajar sosialisasi lingkungan sekitar, jg tidak baik buat kesehatan mata. . .

BUKAN PAHLAWAN mengatakan...

apa cuman anak-anak???

klo buat 17+,,,
kebanyakan nongkrong di depan komputer ngefek ndak tuh, bisa kena rakhitis jg ndak???

Anonim mengatakan...

It's all only about how we, as parents, not to apply a "too much" act to our children... Because, for me, every bad things happened when we act too much. So, if we do the BEST and give the BEST --not always the most expensive -- to our children, those things above will be able to prevent.

--Annisa Putri Hadiwidjaja --

Posting Komentar

silahkan tinggalakan komentar Anda!

ziddu

klik 11

sinusbux